Mengenal Operasi Plastik dan Bahayanya
Setiap pasien yang melakukan operasi plastik tentu ingin bagian yang
dioperasi tampak lebih sempurna. Namun, tidak semua bagian tubuh mau
'menerima' jika bentuknya diutak-atik.
Menurut,
gutip laporan Time,
pekan lalu, para ahli bedah plastik tidak selalu menerima keinginan
pasien untuk melakukan operais plastik. "Tapi jika satu dokter menolak,
mungkin ada dokter lain yang bersedia mengoperasi mereka," kata Dr Sam
Rizk, Direktur Manhattan Facial Plastic Surgery di New York.
Menurut
dia, melakukan operasi pasti memiliki risiko dan bila dokter terlalu
banyak menyedot lemak dalam tubuh, maka dapat menyebabkan kematian.
Alasannya, cairan tubuh dan darah yang tersedot akan sangat banyak dan
sepertiga dari bahan yang keluar dari tubuh ketika operasi sedot lemak
adalah darah.
Terlalu banyak keluar lemak, darah serta cairan
menyebabkan pasien shock dan mngakibatkan gagalnya kerja jantung. Bila
memang Anda ingin melakukan operasi bedah plastik, maka tanyakan pada
dokter seberapa banyak lemak yang akan dikeluarkan.
Beberapa
jenis bedah plastik yang dapat menimbulkan rasa sakit, antara lain
Abdominoplasty atau Tummy tuck untuk mengencangkan perut dan Breast
Augmentation untuk membesarkan payudara.
Alasan mengapa kedua
operasi plastik ini berisiko, karena bahan penambah ukuran, baik yang
terbuat dari silikon maupun saline harus diletakkan di bawah otot-otot
dada. Artinya, otot-otot tersebut harus dipotong terlebih dahulu.
Adapun
penggunaan Full Face Laser adalah sinar laser bertenaga tinggi pada
operasi plastik yang diterapkan untuk menghapus kerutan serta bekas
luka. Lantaran kekuatannya itu, efeknya sama dengan luka bakar serius
atau second degree burn pada kulit.
Ada pula Thigh Lift atau
operasi untuk mengencangkan paha dan Body Lift berfungsi mengencangkan
seluruh tubuh. Dalam operasi ini, dokter harus mengiris kulit tubuh
dalam jumlah yang besar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar